Batam adalah kota yang banyak akan wanita cantik dan sexy serta amoinya :), batam adalah kota yang banyak mobil bekas dan murah murah lagi, batam adalah kota yang murah akan barang elektroniknya. Citra itulah yang tertanam di otak manusia manusia yang ada di luar batam sana, dan bahkan manusia dari negara tetanggapun mungkin akan beranggapan demikian. Keberadaan citra citra itu yang mampu menggeser ikon batam itu sendiri, ikon jembatan barelangnya, ikon pulau kalajengkengnya serta ikon lainnya 😀
Sore itu, batam mulai menggeliat dari tidurnya, lampu-lampu jalanan dan lampu warna warni lainnya sudah mulai bergemerlapan di sudut sudut kota itu. Mata dan otak sayapun tertuju pada suatu kawasan disitulah sebuah kawasan industri berada dan didaerah situ pulalah saya selama ini mburuh. Mukakuning adalah nama kawasan tersebut, entah dari mana dan siapa pembuat nama mukakuning berasal. Bagi orang yang tinggal di batam, mukakuning identik dengan perempuan ABG nya 🙂 ya ya ya disanalah tempatnya abg yg bhineka tunggal eka :).
Disudut kawasan itu ada bangunan, dimana disitulah para pekerja [yang kebanyakan pekerja kontrak] baik itu wanita maupun pria berada. Dormitory mereka menyebutnya, bangunan berlantai 1 sampai 4 dan disetiap bangunan terdiri dari 4 sampai 5 kamar disetiap lantainya itu disediakan gratis oleh perusahaan bagi mereka yang masih bekerja kontrak. Di dalam kamar itu, beberapa gadis muda dan seksi berdandan dan bercanda dengan teman sebaya, itulah sebagian potret dormintory.
Disitulah semua terjadi, pergaulan bebas yang model apapun akan bisa terjadi bila pekerja pekerja pekerja tersebut salah pergaulan serta lemah imannya. Ditunjang dengan semakin banyaknya pria pria gersang yang behidung belang dengan modal kata cinta, semuanya mampu ia dapatkan. Faktor jauh orang tua serta kebebasan telah mampu mengobati mereka yang mungkin selama ini larangan ini itu dari keluarganya mereka dapatkan di batam. Sudah banyak hal hal keji yang terjadi di batam, lalu salah siapa kalau sudah begitu ? .