Sejak tragedi bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton kemaren mungkin pak polisi saat ini lagi ngos2an memburu otak dan dalang dr semuanya. Bahkan berita tentang pengikut-pengikut Noordin M Top ini mampu menyedot perhatian masyarakat ketimbang berita perceraian Krisdayanti dan Manohara.
Dan baru baru ini pak polisi juga berhasil meringkus Muhammad Jibril alias Muhammad Ricky Ardan, yang belakangan sudah resmi sebagai salah satu tersangka pengebom Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Sejak berita penggrebekan di tumenggung beberapa waktu yg lalu, saya cukup geli mendengar komentar komentar dr masyarakat negeri ini. Pro dan kontra hal biasa tapi mbok yo ojo nemen-nemen. Hargai kerja oranglah 🙂
Seperti halnya penangkapan jibril kemaren, abu jibril atau bapakne jibril serta pengikut2nya pada kebakaran jenggot. Seolah olah mereka lebih pintar dari pak polisi, dari mulai nyalahin salah prosedur kek, dan kek kek lainnya. Dimata mereka [pengikut abu jibril] pak polisi hanya manusia bodoh dan pengikut US.
Kemudian abu jibril juga merasa tidak puas setelah menjumpai anaknya ditemukan lebam lebam di pipi anaknya. Yah mungkin pipinya habis di tepuk2 agak keras dikit oleh pak polisi karena gak ngaku ngaku. Coba dari awal ngaku kan ndak ditepuk tepuk pak polisi sampe lebam to :). Saya rasa itu hal biasalah, maling ayam aja di gebukin masak teroris ndak, kan ndak adil :D.
Yang saya tau sejak muhammad jibril ditangkep sama pasukan densus, bapakne jibril sudah mulai petentang pententeng. Mau nuntut polisilah, penangkapan ndak bener lah, dan lah lah lainnya. Nah pak polisipun saya rasa juga serba salah, tidak ditangkap dibilang polisi ndak becuslah, lambatlah. Giliran di tangkep sandiwaralah, dan lah lah lainnya. Tos dulu buat pak polisi ah
Belum jelas semua siapa Jibril2 itu sebenarnya ? bongkar terus pak polisi, sampai ke akar2nya, jangan gubris kicauan diluar sana :D.