Tong setan, tong stand, roda gila atau sebutan lain untuk sebutan pertunjukan menantang satu ini. Atraksi yang menuntut kepiawaian seorang pengemudi untuk mengendalikan sepeda motor di dalam ruangan yang menyerupai tong besar. Pertunjukan motor ekstrim yang menguji nyali baik si pelaku dan si penonton tentunya :).
Bagi generasi era masa kini, sepertinya akan terasa asing bila mendengar atraksi tong setan ini. Bukan karena apa, salah satu pertunjukan yang menjadi primadona rakyat di pasar malam ini sudah jarang sekali ditemui. Perkembangan ekonomi dan kemajuan teknologi membuat pergeseran nilai-nilai sosial didalam masyarakat mungkin menjadi salah satu penyebabnya.
Bersyukur, beberapa hari yang lalu, pulau kecil bagian dari kepulauan riau yang saya tempati saat ini ada pagelaran pasar rakyat atau pasar malam. Hampir setahun saya tinggal di pulau ini, baru kali ini menemui pasar malam yang ada atraksi tong setan di dalamnya.
Di era yang serba latah akan teknologi, di negara ini semakin sulit untuk menemukan pertunjukan tong setan. Keberadaannya yang kian terpinggirkan semakin mempertegas bahwa hiburan rakyat ini dikhususkan bagi rakyat pinggiran yang jauh dari hiruk pikuk hiburan modern.
Lebih tragisnya, saat ini tidak sedikit dari sebagian mereka lebih bangga dan merasa puas untuk mengeluarkan biaya besar dengan mengunjungi tempat hiburan modern. Harga tiket yang saya beli beberapa hari yang lalu cukup Rp.5.000,- saya sudah bisa menyaksikan atraksi mendebarkan yang memacu andrenalin selama 15-20 menit.
Malam itu, pertunjukan dimulai dengan masuknya dua orang pria melalui pintu kecil yang lebih mirip menyerupai bentuk jendela yang ada di bagian dinding tong besar tersebut. Beberapa menit kemudian, suara bising, berisik dari dua kenalpot sepeda motor di dasar tong setan itu sudah mulai digeber oleh kedua orang pria itu. Mungkin mereka berharap selain manasin mesin motornya, juga untuk menarik perhatian pengunjung pasar malam.
Jeritan penontonpun melengkapi dua pria yang sedang mengendari motor sambil berputar-putar di dinding tong besar. Tidak hanya penyanyi dangdut yang bisa disawer, dalam pertunjukan tong setan ini, penontonpun diperbolehkan menyawer para pengendara. Dengan saweran ini seolah akan menambah adegan yang mendebarkan.
Selain mempertunjukkan aksi berputar-putar di tong setan itu, dua pengendara itu juga juga melakukan aksi-aksi akrobatik yang membuat penonton semakin histeris. Mengendari sepeda motor di dinding tong tanpa tangan, berdiri di atas motor, duduk sambil menyilangkan kaki dan masih banyak atraksi yang mendebarkan lainnya dan itu tanpa pengaman satupun.
Yang tak kalah hebatnya yang saya rasakan malam itu adalah, goncangan-goncangan di atas tempat penonton berdiri setiap motor melintas di depan saya. Tak hayal, karena baru pertama kali motret aksi tong setan pun saya bingung dibuatnya. Selain lokasi minim penerangan, kecepatan motor juga tak kalah membingungkan mata melihat apalagi kamera jadul milikku :).
Akhir kata, mudah-mudahan foto-foto atraksi tong setan ini bisa menjadi obat rindu anda jika pernah hidup di kampung :). Eh iya Minal Aidin Walfaidin mohon maaf lahir bathin ya kawan.