Baiklah, ini postingan di awal bulan november, yeah tanggal 1-11-11 loh :). Berawal dari Batam Street Hunting (BASH) minggu kemaren, sebuah foto saya dapatkan. Seorang ibu-ibu tuna wisma (mungkin), pagi itu ia sendirian bersandar di sudut ruko salah satu sudut kota Batam.
Saya dengan yakin melewatinya, sejujurnya saya motret orang yang belum kenal seperti ibu-ibu ini sangat susah saya lakukan. Entah hari itu saya memberanikan diri berhenti nyamperin si ibu ini untuk skedar ijin memotretnya. Dengan jawaban yang kurang terdengar jelas, cuma dengan gerak-geriknya bisa tersirat si ibu memberikan ijin.
Beberapa shutter saya pencet saat itu sebelum melanjutkan perjalanan. Dan tadi malam sebelum tidur, saya sempatkan untuk lihat2 hasil foto-fotonya. Daaaan sayapun kemudian bengong. Terlihat keriput kulit mukanya, terlihat padangan kosongnya, terbayang di benak jika ia saudara saya, dan terbayang seribu bayangan kehidupan yang berakhir dengan mengeklik file raw ini kemudian saya convert ke jpg.
Mata memandang, pikiran sayapun masih melayang-layang buat apa hidup kita ini diukur dengan sukses materi, penampilan fisik yang menarik, harta kekayaan duniawi yang melimpah, aaaah tanpa guna jika masih tak sanggup menatap cahaya matahari yang begitu menyilaukan mata ini.
Selamat datang november
Comments
14 responses to “Menatap Kehidupan”
sedih melihat fotonya. :'(
ikut sedih melihat bok listrik.. eh.. *hati-hati kesetrum bu’*
awet joko tenan mas iki … 🙂
kangen,
http://muktamarblogger.blogdetik.com/
asline sih wes ra joko pakde 😀
sangat menyedihkan yang seharusnya di usia senja kayak gtu diam dirumah tapi ini malah sbaliknya diam di pinggir jalan kasiann banget nenek tua itu
Sebuah Potret Kehidupan yang Cukup memprihatinkan …
sekaligus menyadarkan kita, agar kita lebih peka lagi terhadap lingkungan kita ..
Sedih hati ini melihat foto-foto itu, harusnya mereka dapat istirahat di rumah dengan menikmati masa-masa tuanya. Tetapi masih harus berkeliaran di jalan hanya mengais rejeki untuk mengisi kekosongan perut.
Makanya saya terus berfikir kira2 usaha apa yang bisa saya kembangkan supaya kalau tua tidak seperti ibu itu..hmmm
terharu banget setelah melihat foto nenek”,,smga sja ank cucu bisa mmbawa nenek nya pulang kembali bersma klrga nya,,
tersentuh liat2 fotonya…..:(
Sangat bagus untuk semua orang agar ngaca dan instropeksi
begilah kehidupan sekarang…sementara wakil kita di parlemen hanya meributkan tentang renovasi ruang “WC” yang nilainya miliaran rupiah….apakah “mereka” tidak mempunyi rasa malu dengan fenomena ini….??????
Mas, saya ingin mengirimkan data selalu tertulis kata Failed to send your message. Please try later or contact the administrator by another method, itu kenapa yah ?
data apa mas, email mas tony juga sudah masuk ke email saya kok 🙂